1. Pengertian sistem pengendalian intern
Sistem informasi akuntansi sebagai sistem yang terbuka tidak bisa dijamin sebagai suatu sistem yangbebas dari kesalahan maupun kecurangan. Pengendalian intern yang baik merupakan cara bagisuatu sistem untuk melindungi diri dari tindakan-tindakan yang merugikan. Dalam arti sempit, pengendalian internhanya dibatasi pada kegiatan pengecekan, penjumlahan, baik penjumlahan mendatar maupun penjumlahan menurun.
Pengendalian intern secara luas, diantaranya ;
a. Batasan pengendalian intern, sebagai suatu sistem pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan, dengan tujuan untuk :
- mengamankan aktiva perusahaan
- mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi
- meningkatkan efisiensi
- mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi
Ringkasnya bahwa pengendalian intern tidak hanya meliputii pekerjaan pengecekan tetapi juga meliputi semua sistem kerja yang terjadi dalam perusahaan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
Dari definisi pengendalian intern yang dikemukakan tersebut diatas dapat ditemukan beberapa konsep dasar berikut :
- Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu, atau merupakan suatu rangkaian tindakan yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan
- Pengendalian intern bukan hanya terdiri dari pedoman, kebijakan, formulir, namun dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi, yang mencakup dewan komisaris, manajemen dan personil lain.
- Pengendalian intern diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai, bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris entitas. Keterbatasan yang melekat dalam semua sistem pengendalian intern dan pertimbangan manfaat serta pengorbanan dalam pencapaian tujuan pengendalian, menyebabkan pengendalian intern tidak dapat memberikan keyakinan mutlak.
- Pengendalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan yaitu pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.
Sistem pengendaliaan intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran yang diorganisasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan kehandalan data akuntansi, mendorong efisiensi untuk dipatuhinya kebijakan manajemen. Sistem pengendalian intern merupakan kebijakan, praktik, dan prosedur yang digunakan organisasi untuk mencapai empat tujuan utama :
Berangkat dari tujuan diatas, maka sistem pengendalian intern dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
a) Pengendalian intern akuntansi (internal accounting control)
Pengendalian intern akuntansi meliputi persetujuan, pemisahan antara fungsi operasi, penyimpanan dan pencatatan serta pengawasan fisik atas kekayaan.
b) Pengendalian intern administrasi (internal administratife control)
Pengendalian intern administrasi meliputi peningkatan efisiensi usaha, dan mendorong dipatuhinya kebijakan pimpinan, misalnya analisis statistik, studi waktu dan gerak, program pelatihan, dan pengendalian mutu kegiatan perusahaan .
- Untuk menjaga aktiva perusahaan
- Untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkan catatan dan informasi akuntansi
- Untuk mempromosikan efisiensi operasi perusahaan
- Untuk mengukur kesesuaian kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen.
Berangkat dari tujuan diatas, maka sistem pengendalian intern dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
a) Pengendalian intern akuntansi (internal accounting control)
Pengendalian intern akuntansi meliputi persetujuan, pemisahan antara fungsi operasi, penyimpanan dan pencatatan serta pengawasan fisik atas kekayaan.
b) Pengendalian intern administrasi (internal administratife control)
Pengendalian intern administrasi meliputi peningkatan efisiensi usaha, dan mendorong dipatuhinya kebijakan pimpinan, misalnya analisis statistik, studi waktu dan gerak, program pelatihan, dan pengendalian mutu kegiatan perusahaan .
Menurut Haryono (2001: 4) mengemukakan tujuh prinsip pengendalian internal yang pokok, yaitu:
- Penetapan tanggungjawab secara jelas.
- Penyelenggaraan pencatatan perusahaan.
- Pengasuransian kekayaan dan karyawan perusahaan
- Pemisahan peralatan dan penyimpanan aktiva.
- Pemisahan tanggungjawab atas transaksi yang berkaitan.
- Pelaksanaan pemeriksaan secara independen.
- Pemakaian peralatan mekanis bila memungkinkan.
- Mengamankan harta perusahaan.
- Harta perusahaan perlu diamankan dari segala kemungkinan yang merugikan, kecurangan dan sebagainya. Dan untuk mengawasi kemungkinan tersebut, maka perlu dirancang berbagai metode dan cara-cara tertentu untuk mencegah terjadinya hal-hal di atas.
- Menguji ketelitian dan kebenaran data akuntansi perusahaan. Catatan akuntansi harus terus-menerus diuji coba (internal check), agar kebenaran data akuntansi dapat di pertahankan. Untuk melaksanakan uji coba tersebut, maka perlu dipisahkan berbagai fungsi yang ada dalam struktur organisasi perusahaan terutama yang menyangkut transaksi keuangan.
- Meningkatkan efisiensi operasi perusahaan. Dengan menggunakan metode dan prosedur untuk mengendalikan pemeliharaan, yaitu dengan menyusun pengendalian, pemeriksaan intern akan menjadi alat yang efisien untuk mengendalikan pemeliharaan dengan tujuan akhir menciptakan efektifitas.
- Ketaatan pada kebijaksanaan yang telah digariskan oleh pimpinan perusahaan. Kebijaksanaan pimpinan yang telah ditetapkan dengan surat keputusan, juga memerlukan berbagai aktivitas pengeluaran dan penerimaan dari pendapatan.
Sumber : https://oriza8.wordpress.com/artikel/pendidikan/pengendalian-intern-dalam-sistem-informasi-akuntansi/
http://resthoe.blogspot.co.id/2013/01/tujuan-pengendalian-internal.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar